Menurut sebuah penelitian besar, tingkat kebugaran kardiorespirasi yang sehat di usia muda terkait dengan sebanyak 40% mengurangi risiko 9 kanker tertentu di kemudian hari, yang meliputi kanker paru -paru, usus, kepala dan leher, ginjal, hati, pankreas, perut, dan kerongkongan.

Cardiorespiratory Fitness (CRF) berarti kemampuan individu untuk melakukan latihan aerobik, yang meliputi berenang, bersepeda, berlari, atau bahkan menaiki tangga untuk periode yang berkelanjutan. Ini dianggap terkait dengan pengurangan risiko kanker tertentu, tetapi tidak banyak studi jangka panjang dari berbagai jenis kanker telah didokumentasikan.

Para peneliti menggunakan data terkait dari registri Swedia yang meliput diagnosis medis, informasi latar belakang, dan kematian dari peserta hingga akhir 2019.

Pada awal penelitian, ketika para peserta berusia antara 16 dan 25, mereka menjalani serangkaian pengukuran standar. Ini termasuk CRF, kekuatan otot, tekanan darah, BMI, dan tinggi.

Peserta dengan tingkat CRF yang rendah lebih cenderung memiliki riwayat penyalahgunaan zat dan alkohol, dan sedikit cenderung mengalami obesitas dibandingkan dengan peserta dengan tingkat CRF yang lebih tinggi.

Secara keseluruhan, 365.874 peserta, semuanya laki -laki, memiliki tingkat CRF yang rendah; 519.652 memiliki level CRF sedang; dan 340.952 memiliki level CRF yang tinggi.

Analisis akhir melibatkan lebih dari satu juta pria, 7% di antaranya kemudian mengembangkan kanker dalam minimal 1 situs selama 33 tahun pemantauan rata -rata.

Dibandingkan dengan pria yang memiliki tingkat kebugaran yang rendah di awal penelitian, CRF yang lebih tinggi terkait secara linear dengan berkurangnya risiko pengembangan kanker tertentu.

Itu terkait dengan pengurangan 5% dalam risiko kanker dubur; pengurangan 12% dalam risiko kanker pankreas; pengurangan 18% dalam risiko kanker usus; pengurangan 19% dalam risiko kanker kepala dan leher; pengurangan 20% dalam risiko kanker ginjal; pengurangan 21% dalam risiko kanker lambung; pengurangan 39% dalam risiko kanker kerongkongan; pengurangan 40% dalam risiko kanker hati; dan pengurangan 42% dalam risiko kanker paru -paru.

Namun, CRF yang lebih tinggi juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker prostat 7% dan peningkatan risiko kanker kulit 31%. Para peneliti menyarankan bahwa skrining untuk kanker prostat dan paparan sinar matahari mungkin menjadi alasan untuk hasil ini.

Karena ini adalah studi observasional, tidak ada kesimpulan yang pasti dapat dibuat mengenai sebab dan akibat, dan data lengkap tentang faktor risiko gaya hidup lain yang mungkin memengaruhi hasilnya tidak tersedia, yang meliputi merokok, asupan alkohol, dan diet.

Para peneliti juga tidak dapat memantau perubahan CRF dari waktu ke waktu atau mengumpulkan data genetik pada peserta.

Share.

Comments are closed.

Exit mobile version