Foto oleh Kenny Eliason di Unsplash

Tingkat obesitas pada masa kanak-kanak telah meroket secara global, dengan lebih dari 340 juta anak-anak dan remaja kini diklasifikasikan sebagai kelebihan berat badan atau obesitas. Dampak kesehatan dari epidemi ini sangat luas, mulai dari penyakit kardiovaskular dan diabetes hingga dampak psikologis seperti rendahnya harga diri. Para ilmuwan telah mencari jawaban di balik peningkatan pesat ini. Sebuah studi baru menunjukkan paparan bahan kimia lingkungan sebelum melahirkan sebagai kontributor potensial terhadap penambahan berat badan yang tidak sehat pada masa kanak-kanak.

Studi yang dipimpin oleh Barcelona Institute for Global Health ini menganalisis bagaimana paparan bahan kimia pengganggu endokrin (EDC) di dalam rahim dapat mengubah pola pertumbuhan pada anak usia dini. EDC seperti ftalat, bisfenol, dan pestisida ditemukan di banyak barang sehari-hari termasuk:

  • Plastik
  • Kosmetik
  • kaleng
  • Dan banyak lagi

Tim peneliti bertujuan untuk menjelaskan apakah paparan bahan kimia ini dapat mempengaruhi perubahan indeks massa tubuh (BMI) pada anak-anak sejak lahir hingga usia 9 tahun.

Melacak Paparan Bahan Kimia dan BMI pada Anak

Para peneliti mengukur konsentrasi berbagai EDC dalam sampel urin dan darah dari 1.911 wanita hamil Spanyol. Hal ini memberikan wawasan tentang paparan bahan kimia di dunia nyata selama kehamilan.

Setelah lahir, tim memantau BMI anak-anak di berbagai titik seiring bertambahnya usia:

1. Kelahiran
2. 1 tahun
3. 4 tahun
4. 7 tahun
5. 9 tahun

Pada usia 9 tahun, mereka dapat menganalisis bagaimana lintasan BMI setiap anak dibandingkan dengan profil paparan bahan kimia ibu mereka selama kehamilan. Studi ini bersifat komprehensif dan unik dalam menilai beragam EDC dan campurannya, bukan hanya bahan kimia individual.

Kaitan Antara Bahan Kimia Tertentu dan Perubahan Pertumbuhan

Analisis statistik menemukan hubungan antara paparan EDC tertentu dan pola pertumbuhan BMI yang tidak normal. Beberapa senyawa seperti hexachlorobenzene (HCB) dan dichlorodiphenyldichloroethylene (DDE) terikat pada keduanya:

  • Berat badan lahir rendah
  • Mempercepat penambahan berat badan di masa kanak-kanak
  • Yang lain tampaknya meningkatkan ukuran lahir seiring dengan peningkatan BMI pascakelahiran yang berlebihan.

Menariknya, mengamati campuran bahan kimia juga menunjukkan risiko percepatan lintasan BMI yang lebih tinggi ketika beberapa EDC digabungkan, bahkan jika paparan individu rendah. Hal ini menunjukkan efek kumulatif dari beban kimia secara keseluruhan.

Implikasi Kesehatan dari Percepatan Pertambahan Berat Badan

Temuan ini menambah bukti bahwa obesitas pada masa kanak-kanak dan masalah kesehatan terkait mungkin sebagian disebabkan oleh bahan kimia lingkungan, bahkan sejak masa prenatal.
Kenaikan berat badan yang cepat pada anak usia dini dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi terhadap:

  • Obesitas orang dewasa
  • Penyakit kardiovaskular
  • Diabetes
  • Masalah lainnya

Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengonfirmasi kaitan yang disarankan dalam penelitian ini dan memahami dampak kesehatan seumur hidup. Namun, para penulis mengatakan bahwa hal ini menggarisbawahi perlunya kebijakan yang mengurangi paparan terhadap EDC yang berpotensi membahayakan selama tahap perkembangan yang rentan.

Kesimpulan

Penelitian baru ini menyoroti bagaimana paparan prenatal terhadap bahan kimia sehari-hari yang ditemukan dalam makanan, plastik, dan kosmetik dapat mengubah pola pertumbuhan masa kanak-kanak dengan mempercepat penambahan BMI.

Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian, penelitian ini menyoroti peran faktor lingkungan dalam epidemi obesitas global.

Hal ini juga menunjukkan bahwa mengurangi paparan bahan kimia pada wanita hamil dan anak kecil dapat menjadi cara yang menjanjikan untuk meningkatkan hasil kesehatan jangka panjang.

Share.

Comments are closed.

Exit mobile version